Rabu, 11 Juli 2007

Cerahnya Warna Perbedaan


Saat saya sedang menikmati roti isi cokelat yang dijual seorang anak lelaki kurus cacat mental (rada oon) yang sering lewat di depan kantor, seseorang mengirimi saya selembar foto via YM ketika ia berlibur ke daerah Singkawang.
Itu fotonya ====>

Sepintas foto itu kelihatan biasa saja. Sepertinya itu daerah pertigaan jalan gang. Menggambarkan kehidupan masyarakat sana yang masih rada "ndeso". Jalan yang sepi di hari libur. Dalam foto ini, seakan saya bisa merasakan aroma keramahan masyarakat kota Singkawang.

Satu hal yang menarik bagi saya dari foto itu. Di sana, terdapat sebuah klenteng yang kelihatannya sedang dalam tahap renovasi. Namun keindahan gerbangnya masih terlihat jelas. Merah menyala, warna keburuntungan orang Chinese. Dalam latar belakang klenteng tersebut berdiri kokoh sebuah masjid yang besar dan tak kalah megahnya. Dalam balutan kuning-hijau, warna khas orang Melayu Kalimantan.

Tak terbayangkan ramainya jalan tersebut andaikan pada suatu pertengahan bulan, hari ke-15 pada penanggalan China jatuh pada hari Jum'at. Dimana semua pemeluk Kong Hu Chu berbondong-bondong untuk bersembahyang di Klenteng sementara para musliman dan muslimin beramai-ramai untuk menunaikan shalat Jum'at. Sesak pasti. Namun saya percaya, dua rumah Tuhan tersebut didirikan pada posisi sedemikian rupa pasti sudah melewati berbagai pertimbangan dan pemikiran.

Tak perlu takut adanya kericuhan. Tak perlu khawatir akan keributan. Umat beragama di sana pasti dapat mentolerir satu sama lainnya disana. Dapat bertenggang rasa. Dan bahkan mungkin saling membantu dikala saudara mereka sedang berada dalam suatu hajatan atau berhari raya. Jika tidak, mungkin hanya satu bangunan saja yang bertahan disana.

Lewat selembar foto ini, saya dapat merasakan suasana yang hangat dan mesra. Meskipun di situ tidak tergambar Melayu dan Cina yang saling berpelukan..sudah cukup dengan diwakilkan oleh merahnya Klenteng dan hijau sang Masjid.
Cerahnya dua warna yang menghiasi lingkungan disana, tidak dapat tergantikan oleh lukisan siapapun jua.


Tidak ada komentar: