Sabtu, 04 Agustus 2007

Malaikat Penjual Kue


Ada seorang penjual kue yang setiap hari datang ke kantor. Tak pernah saya perhatikan dia sebelumnya, hanya saja hari ini..entahlah. Ada sesuatu yang menarik dari auranya ketika meneriakkan "Ai kue me??? (mau kue?)".

Perawakannya kurus. Sempat saya tanyakan umurnya, katanya 30 tahun. Entahlah benar atau tidak. Ada satu hal yang membuat saya meragukan jawabannya. Cacat mental. Pernah lihat seperti apa penampilan orang yang menderita cacat mental? Badannya kurus sekali..kaki dan tangannya hanya terlihat seperti batangan tulang yang terbungkus kulit. Begitulah.. Pakaiannya terkesan kumal, sandal yang dipakainya pun kelihatan sudah tua sekali. Dari semua sisi manusia yang ada padanya, semangatnya lah yang menarik bagi saya.

Siang dikota Pontianak, panasnya luar biasa. Namun ia tetap berjualan kue. Karena kasihan, nyaris setiap kali ia datang, orang-orang di kantor kami selalu membeli kuenya. Tapi rasanya emang enak juga sih.. Ia selalu datang dengan senyum keletihan namun semangat kerja yang saya lihat, sungguh luar biasa.

Hari ini, saat saya melihat ia entah untuk yang keberapa kalinya..saya mencoba merenungkan hidup ini. Ada saat-saat saya merasa menjadi orang paling malang di dunia. Ada saat-saat saya merasa bahwa semua hal yang Tuhan tempatkan disekeliling saya adalah suatu kesia-sia belaka. Tak jarang saya mengeluh pada Tuhan, atas kekurangan ini..kekurangan itu.

Saat melihat si penjual kue hari ini, saya merasa sangat malu. Ia dengan segala kekurangannya berusaha untuk berjuang hidup, sementara saya hanya berkutat dengan keluhan setiap harinya. Padahal hidup ini singkat, bagaikan pasir yang selalu mengalir keluar pada pengukur waktu..begitu pasir itu habis, habis pula waktu kita berada di dunia ini. Sekejap saja.

Saya memutuskan untuk meniru semangat si penjual kue. Saya ingin mengurangi keluhan-keluhan pada setiap doa-doa saya, menggantinya dengan ucapan syukur yang berlimpah. Saya ingin melakukan hal terbaik yang dapat saya lakukan pada setiap hal. Sekalipun itu hal kecil yang tidak berharga. Tuhan tidak menciptakan barang jelek. Jadi tidak ada lagi alasan untuk mengeluh setelah kau mengetahui hal ini. Hari ini..seorang tukang roti memberitahukannya kepada saya. Kira-kira, siapa ya malaikat yang diutus Tuhan untuk menyampaikan hal ini padamu?


Tidak ada komentar: