Selasa, 18 September 2007

Ketulusan

"Cinta yang tulus itu memancarkan sinar yang kuat...sampai-sampai orang yang dituju tidak dapat melihatnya..."

Kalimat ini adalah kutipan dari sms seorang teman. Entah darimana diconteknya kalimat ini, namun setelah saya baca sms itu berulang-ulang (hehehe..) saya dapati kalo ada makna yang mendalam dibalik sekedar rangkaian kata-kata.

Hari-hari belakangan ini, orang-orang disekitar saya lagi demen membicarakan masalah cinta. Akhirnya mau engga mau saya ketularan sedikit dari "virus" mereka. Itu juga alasannya mengapa saya menuliskan tentang rasa itu dicoretan kali ini.

Ketulusan cinta..apa iya begitu menyilaukan sampai-sampai tidak dilihat oleh orang yang kita cintai? Kalo gitu..percuma donk mencintai dengan tulus ya?..(pertanyaan yang kedengarannya sungguh egois).

Ketika kita mencintai seseorang dengan begitu dalamnya, jauh melebihi besarnya cinta itu sendiri..kita akan sanggup berbuat apa saja untuk membuatnya bahagia. Meskipun ia telah melakukan kejahatan terbesar di dunia, perampokan besar-besaran atas hati dan perasaan kita..Kita tidak akan pernah bisa berhenti memberi dan mencintainya.

Namun penggalan kalimat berikutnya sungguh tidak dapat saya mengerti. "...orang yang dituju tidak dapat melihatnya..". Lho..kenapa? Butakah ia? Masa sih ia begitu mati rasa sehingga tidak dapat menyadari cinta yang kita sampaikan melalui ribuan sayang dan perhatian?
Bingung euy..

Karena saya bukan ahlinya dalam hal ini, saya memutuskan untuk melupakan saja soal cinta dan sinarnya. Mungkin butuh waktu yang sangatt panjang bagi saya untuk memahaminya.. Atau menunggu seseorang menjelaskan dan memberi contoh nyata kali yaa..Hahahaha..

Yeah...cinta kadang ajaib. Tapi keajaiban kadang hanya ilusi..........

Tidak ada komentar: