Rabu, 19 Desember 2007

Cinta Kok Gitu...

Cinta kok Gitu...





Semalem, setelah rasanya lamaaa sekali...akhirnya saya kembali menginjakkan kaki ke mall. Ternyata, setelah kira-kira semingguan lebih (segitu lama??) sendal ini engga napakin lantai mall..si e'mall ini sudah mengalami banyak perubahan. Suasananya sudah berbau merah dan hijau, suasana natal. Puun natal gede uda terpajang di tengah-tengah lantai dasar yang menjulang tinggi hingga ke lantai berikutnya (masi puun natal taun lalu rupanya..). Dan yang jelas, pembeli berjubel memenuhi mall, entahlah..beli baju baru buat natal kali, sama kaya saya.

Di tengah antrian ketika hendak membayar ke kasir, ada seorang bapak dan istrinya. Kelihatannya mereka bukan dari kalangan yang berada.. Saat tiba antrian mereka dan mbak kasir yang cantik itu menghitung belanjaannya (baju anak nya barangkali), "depan puluh enam ribu, Pak.." kata si mbak. Dan kontan si bapak dengan lagaknya yang bikin saya mau muntah (ueee'.. hahahaha..) berbalik ke istinya dan membentak " Lapan puluh enam tuh. Bodoh kau!! mata ndak liat-liat harga".
Wuidih...kontan semua orang yang disana langsung melihat ke arah mereka. Termasuk saya. Astaga..si bapak ini, tidakkah ia memperdulikan perasaan istrinya di marahi begitu di depan keramaian? Si istri dengan muka merah dan seperti hendak nangis berkata ke mbak kasir "sudahlah mbak..beli satu aja" (tadinya pakaian yg dibelinya dua setel).. Lalu ngedumel sendiri "gitu aja kok marah-marah.."

Kasihan..
Di pandangan saya, inilah suatu bentuk penganiayaan terhadap istri. Engga harus dengan tamparan yang melayang ke wajah, namun juga melalui kata-kata setajam silet yang di lontarkan tanpa memperdulikan perasaan hatinya. Yang sama sekali engga memberi muka baginya untuk berhadapan dengan lain. Tidakkah si suami ini berpikir, inilah istri saya..yang saya nikahi dulu karena cinta, yang selalu menyediakan makanan bagi saya ketika saya pulang kerja dan lelah, mencucikan pakaian saya, merawat anak-anak saya..
Cinta kok gitu..

Satu pertanyaan yang tiba tiba muncul di benak saya saat itu, apakah kurun waktu yang lama dalam ikatan pernikahan turut memudarkan perasaan cinta yang ada sejak awal, sehingga si bapak tadi tega berbuat demikian terhadap istrinya di depan umum? ataukah ia memang udah engga cinta? ato jangan jangan..ia punya WIL??

Lama saya menatap si bapak seakan meminta jawaban...

Tidak ada komentar: