Rabu, 27 Februari 2008

Pantai dan Sepinya


Aku suka pantai. Air dan debur ombaknya seakan menawarkan kehangatan. Anginnya sepoi *dan bikin item sengihnampakgigi*. (RALAT : kata Tuan Silence -the silence of him makes me happy- sengihnampakgigi, yang bikin item itu mataharinya, bukan anginnya.. *klo anginnya bikin bobo, gitu yak sengihnampakgigisengihnampakgigi).

Matahari..nyaris aku melupakan keberadaanmu senyum
Aku bukan tipe manusia romantis yang suka memandangi sunset di pantai (bosen, klamaan nungguin sunsetnya jelir). Tapi aku suka ketenangannya. Kalo pikiran lagi gundah gulana, tinggal lepas sendal (buat dijadiin alas pantat, hehehe..) dan duduk meresapi kesunyian pantai. Tutup mata sebentar (awas..jangan sampe dompet ilang).. dengarkan melodi ombaknya. Berkali-kali ia pergi untuk kembali menyentuh hamparan pasir. Jodoh, maybe.

Diamnya pantai selalu mengingatkankanku akan sesuatu yang menyenangkan. Main bola, mencari kerang, berendam hingga kedinginan dan bibir membiru (hanya orang bodoh yang melakukan tindakan terakhir ini.. sengihnampakgigi). Dua tahun yang lalu kami memanggang kepiting hasil menjarah pantai *yang akhirnya bikin sakit perut* .
Main bola dan memetik gitar merusak sepinya malam ..

Kesunyian yang menceritakan kehangatan dan cinta, hanya pantai yang bisa.. senyum

3 komentar:

Anonim mengatakan...

cuwit cuwit.. so romantic.. tp daripada pantai.. enakan gunung.. adem :)..

eh.. emang pontianak ada pantai ya?hahaha

DavidLiauw mengatakan...

wah, pantai ????

tapi mana ombaknya????

hehehehhe

full romantic ....

Nie mengatakan...

@nung, pantainya ada di singkawang. kira-kira 2-3 jam deh dari sini. klo anung ksini, nie ajakin ke pantai deh :p

@Dave, ombaknya belom turun..nunggu kamu nyebur dulu. hehehe..