Sabtu, 30 Juni 2007

Kau Melihat Dunia Hanya Sebatas Pandangmu

Seorang teman saya mengirimkan sebuah renungan pada pagi hari beberapa bulan yang lalu. Renungan itu berupa sebuah ilustrasi yang menggambarkan "kecil dan tak berdayanya" kita, manusia. Sering manusia sudah merasa begitu hebatnya, saling memojokkan dan merendahkan satu sama lain, padahal mereka karena kesombongannya enggan menyadari bahwa tidak ada yang lebih antara satu dan lainnya di mata Tuhan. Tuhan memandang dengan kasih yang serupa untuk anda dan saya, padahal dulunya kita hanyalah seonggok tanah tak berguna yang dibentukNya hingga menjadi "sesuatu" yang lebih berharga.
Tanpa saya sadari, renungan itu menjadi berkat dalam hidup saya. Dan saya ingin membaginya dengan anda...



Kau Melihat Dunia Hanya Sebatas Pandangmu..

Ingatkan engkau ketika engkau mulai belajar berjalan? Ketika engkau mulai melangkahkan kaki setapak demi setapak? Ingatkah engkau, ketika engkau pertama kali memandang segala sesuatu dari kakimu yang mungil? Segala sesuatunya terasa begitu jauh dan tak terjangkau oleh tangan-tangan mungilmu. Kaki kursi maupun kaki bangku seakan-akan tongkat untuk menahanmu berdiri.

Dibawah meja makan merupakan tempat favoritmu, meja makan cukup untuk menudungi kepalamu. Kau menengadah ketas dan melihat lampu-lampu indah, kau takjub dan kagum melihatnya, lalu kau mengulurkan tanganmu untuk menjangkaunya. Tapi kau tak sanggup. Segala sesuatu nampak begitu jauh dan tak terjangkau bagi tangan dan kaki mungilmu yang berusaha untuk menggapainya.

Lalu kau mendengar sebuah suara memanggilmu. Kau mencari berkeliling dengan tertatih-tatih, tapi kau tidak menemukannya. Suara itu memanggilmu lagi. Kau semakin penasaran dan menjejakkan kakimu ke lantai cepat-cepat untuk mencari sumber suara itu. Tangan dan kaki kecilmu berusaha menjaga keseimbangan ketika kau berlari untuk menemukan siapa yang memanggilmu.

Suara yang begitu lembut, suara yang kau tahu berasal dari orang yang mengasihimu. Suara yang sama terdengar memangilmu lagi, kau memandang sekelilingmu sekali lagi..tapi kau tetap tidak menemukan suara itu. Yang kau lihat disekelilingmu hanyalah mainan mobil-mobilanmu yang berserakan, 4 buah kaki kursi, sebuah balon, beberapa buah, krayon dan tempat favoritmu, dibawah meja makan.

Kau berlari dan melongok ke bawah meja, kalau-kalau sumber suara itu berasal dari sana. Dan kau mendengar suara itu sekali lagi, disertai dengan tawa lembut.
"Kemana kau mencari anakku? Lihat aku diatasmu."

Kau pun mendongakkan kepalamu dan melihat sumber suara itu. Ibumu berdiri di hadapanmu dan tersenyum melihatmu. Kau pun tersenyum dan berpikir, "Hei lihat..aku dapat menemukanmu."

Lalu kau mengulurkan tangan mungilmu dan mencoba menggapainya. Mencoba menciumnya, mencoba memegang tangannya. Namun, aduh..tanganmu tak dapat menggapainya.
Tiba-tiba ibumu terasa begitu jauh darimu. Ia menjulang tinggi dan tak dapat kau raih. Kau merasa kecewa dan menangis. Kau menginginkan ibumu, tapi kau tak dapat mencapainya..Ibu terasa begitu jauh.

Dan tiba-tiba, kau merasa tubuhmu terangkat. Ada sepasang tangan yang memegang pinggang kecilmu. Kau melihat ibumu tersenyum dan berkata, "Nah, aku bisa menemukanmu." Kau menggapai dengan tanganmu dan, Hei lihat..sorakmu..Kau bisa memegang pipinya. Ia tertawa ketika tangan-tanganmu memegang pipinya. Bahkan ketika salah satu tanganmu menarik rambutnya. Ia tertawa dan menarik kau mendekat padanya dan mencium pipimu. Akhirnya kau bisa meraih ibumu. Oh..salah.. Akhirnya Ibumu bisa meraihmu dan mendekapmu.

Betapa sering kita merasa Tuhan jauh dan tidak terjangkau bagi tangan-tangan kita. Atau mungkin kita ingin sekali menjangkauNya tapi upss..tanganmu kurang panjang. Kaki-kakimu kurang tinggi untuk dapt menyentuhNya.

Pernahkah kita merasa Tuhan jauh dari kita, kita berpikir dan membayangkan diri kita seperti anak kecil dengan pandangan yang serba terbatas sehingga kita tidak bisa melihat bahwa sesungguhnya kita berada dibawah kakiNya. Bahkan kita ada kurang dari 10cm dari hadapanNya. Pandangan kita sangat terbatas. Tidak seperti PandangnNya. PandanganNya begitu dekat kepada kita, sehingga tangan-tanganNya bisa menjangkau dan menarik kita mendekat kepadaNya.

BagiNya kita begitu dekat, sehingga bunyi nafas kita sekalipun terdengar di telingaNya. Ketika Ia menundukkan kepalaNya, ada kita di dekat kakiNya. Ia tersenyum dan tertawa ketika melihatmu mencari-cariNya, padahal kau ada di dekat kakiNya. Dan akhirnya, ia mengangkat pinggangmu, membawamu naik untuk dapat menciummu. Untuk membiarkanmu memegang pipiNya, untuk membiarkanmu menarik rambutNya. Ia ada dekat sekali denganmu. Yang perlu kau lakukan hanyalah menengadahkan kepalamu, dan Ia akan mengangkatmu keatas. Ia akan membungkuk dan mengulurkan tanganNya.
Jadi, jika kau merasa begitu jauh dariNya..Ingat kau ada di dekat kakiNya...


Kamis, 28 Juni 2007

PLN dan Pontianak...simbiosis parasitisme

Pontianak..
Tema yang paling cocok untuk kota ini mungkin "mati lampu". Saban ari musti aja mati lampu..
Seminggu 2 x. Dari pagi ampe sore. Udah itu malamnya mati lagi.. Fyuh.. apalagi cuaca sekarang lagi panas-panasnya. Minta ampun...

Sebenarnya Pontianak bagi saya adalah kota yang indah. Apalgi sejak dibangunnya Mega Mall yang ada di jalan Ayani, wuih..makin semarak deh. Klo dulu orang bilang pusat kotanya ada di Gajahmada, sekarang udah pindah ke Ayani. Sayang PLN suka bagi bencana.. hehehehe..

Permasalahan mati lampu di Pontianak ini sudah tergolong serius. Cuman heran..kapan yah dtangani. Bill listrik semakin hari semakin mahal, tap pelayanan yang diberikan PLN sungguh mengecewakan. Hiks.. Akibatnya, jalan Ayani yang seharusnya megah n indah (jangan2 bisa nandingin Las Vegas kali ya, wekekeke..) jadi gelap. Paling yang nyala cuman lampu Iklan ato Billboard. Wah.sayang banget..

Seseorang bilang, jalan Ayani itu paling menarik phon kelapa-nya yang berdiri pas dtengah taman kota, simpang tiga Veteran n Ayani. Aku rasa..klo suatu hari nanti bakalan pergi jauh dari sini, yang paling aku ingat selain sungai Kapuas adalah pohon kelapa itu. Pohon itu berkelap-kelip..untung aja efek "bencana PLN"-nya gak ngaruh ampe kesana. Next time aku bakalan foto itu pohon n nampangin dsini.
Kekecewaan warga Pontianak..takkan terlukis dan dapat tertuang dalam kata-kata..

Pontianak..Pontianak...gelap engkau karena PLN.

Senin, 25 Juni 2007

Aku dan Sekelilingku yang luar biasa..


Ini aku..lihat.. oops..no comment !!
Bisa dibilang aku adalah figur manusia yang ceria. Bawaannya mau tertawa saja setiap hari. Yah, selama masih ada alasan buat tertawa lah..ntar kalo ketawa sendiri bisa-bisa diusung ke RSJ, hehehe..


Soal kehidupan, kompleks nian.. sulit buat diungkapkan dengan kata-kata dan bahasa manusia. (Bahasa manusia??) Yup, disini aku bilang bahasa manusia..tapi jangan diartikan kalau aku menguasai bahasa binatang ya, he5x. Soalnya kalau aku sedang berkomunikasi dengan Dia, dengan bahasa 'hati'..rasanya lancar aja ngomongnya. Segala keluh kesahku, permintaanku, khawatirku dll tentang aku.. Thx Bapa..

Apa yah? Hmm..aku ini orang yang cerewet. Apaaaa aja pengen aku komentarin. Mungkin karena pengaruh aku ini anak tertua, jadinya gini deh..cece cerewet. Aku juga rada galak kali ya. Mungkin...abisnya semua adek ku pada takut ama aku. hahaha... (Kesempatan menindas neh..). Untung semua rasa itu dinetralisir dengan yang namanya 'sayang'. Aku juga termasuk seorang penyayang. Mungkin karena itulah jadi cerewet..Tapi kan alasannya karena sayang, cieee...

Hm, aku usil banget. Cuek. Pake baju aja berantakan. Suka kejeduk disana-sini. Nakal. Pokoknya..kaco abis deh. tapi karena kekacauan ku inilah, aku jadi tau Tuhan sayang aku. Kenapa? Karena ditengah kaco-nya diriku..aku ditempatkan ditengah orang-orang yang begitu baik, pengertian dan sayang aku. Wow, thx God. KasihMu sungguh luar biasa..
Temen-temen yang kusayang, yang tiap ari ku usilin, tapi teteup aja baik.. Dan seseorang yang mungkin sampai hari ini sudah kutindas dengan ribuan penyiksaan selama nyaris tiga tahun, kecurigaan, ketidakpercayaan, cubitan, gelitikan sampe kram, tonjokan dan sikutan (yang dua ini gak sengaja ya..hehe) wah..ribuan terima kasih buat kamu yang masih mengerti n teteupp sayang aku..hahaha. Tuh, ketawa lagi saking bahagianya..

Engga ada hal lain lagi yang bisa kusampaikan tentang aku. Paling enak sih ngliat langsung. Klo soal fisik, skala 1-10..penilaian tiap orang pasti berbeda, tapi nilai 6 ato 7 engga jelek lah.hehe.. Klo dibilang jelek, yang tersinggung bukan aku tapi Tuhan.. "Enak aja menghina hasil karyaku", gitu katanya.. :p
Untuk sementara ini, hobiku selain musik adalah santai2 dalam menjalani kuliah.
Pokoknya, semangat deh..cia yo!! Cia yo!!
Oh ya, skr juga lagi hobi ngumpulin uang, menadah berkat. hehe... Untuk soal ini, cia yo pangkat tiga deh. Hiyaaaa....

Sabtu, 23 Juni 2007

Kembali ke Skul Lama

Wah...ini nich postingan pertama aku. Horeeee... plok-plok-plok.. hehehe..
Ini postingnya di kantor, menggunakan fasilitas kantor, sambil nyantai-nyantai karena lom ada kerjaan yang masuk. . bahagianya hidupku, hehehe..

Hari ini aku kembali ke sekolah SMPku yang lama (Immanuel II). Buat ngambilin rapor adikku yang kena panggilan orang tua karena nilainya jelek. waduh.. malu nich. Dari rumah udah deg-deg-dhuar (emang balon???) karena bakalan ketemu ama guru-guruku yang dulu. Maklumlah dulu..aku termasuk siswa yg cukup jahil n usil (he5x). Eitss..tapi itukan sudah lima taon yang lalu, so.. gitu deh. Sekarang uda 'mencoba' bertobat dan menjalani 'kehidupan yang lebih baik'.

Kembali kesana, rasanya seperti back to the past. Semuanya masih sama. Hanya saja bangunannya yang dulu kelihatan baru (karena dulu kami menempati gedung baru), sekarang terlihat lebih kusam. Kantin tempat nongkrong dulu masih juga sama, dengan bangku-bangku yang berjajar panjang., tempat yang cukup luas buat para siswa yang berebutan membeli indomie pada jam istirahat setelah melewati pelajaran yang melelahkan dan membosankan.
Lapangan olahraganya juga sama. Masih seluas dan sepanas dulu. Rasanya baru saja kemarin aku dan temen-temem maen sepakbola dengan gawang yang seadanya. Berlari membabi buta tanpa ada skill sepakbola yang jelas, hahaha...sampe cape berebutan bola dan akhirnya duduk kecapean ditengah lapangan, gak jelas tim mana yang menang n tim mana yang kalah..dan cuman aku pemain cewe satu-satunya dalam tim, si tomboy yang berkaki panjang n cepet larinya..tapi cepet cape juga. yeee...
Hanya ring basket yang berbeda. Ia kelihatan habis di cat baru. Mengkilap. Mungkin baru diganti dengan ring yang baru. Jelas ini harus dilakukan, mengingat ring yang dulu sudah kami porak-porandakan. Maklum, anak-anak disana kebanyakan hobi maen basket. Enggak jam olahraga enggak bukan, teteup aja maen. Sampe sampe kami pernah dimarahi guru hanya karena bermain basket pada jam istiharat. hehehe...
Wah...rasanya kembali ke sana seperti kembali ke masa lalu. Kaya dejavu aja. Semua jadi teringat kembali. Kangen deh sama temen-temen. Yang dulu sama-sama nakal, sama- sama suka nongkrong di warkop sebelah skul pada jam pulang, sama-sama kena marah guru kalo nakal sampe sama-sama kena jemur di lapangan olahraga karena ngolesin balsem ke bangku guru biologi yang superrrrr menyebalkan dan akhirnya ketauan. Senyum senyum sendiri deh kalo inget masa SMP. Semua hal yang aku lakukan berbau kejahatan. hahaha...

At last..waktunya buat pulang. Setelah ketemu guru-guru n mendengar komen mereka buat aku yang sekarang. Lega dech..
Masa lalu..bikin senyum klo ngingatnya.