Kamis, 03 April 2008

Ayat Ayat Cinta



Semalem aku barusan nonton pelem Ayat-ayat Cinta. senyum Oke, katakanlah aku ketinggalan jaman. Aku lebih suka dikatakan meninggalkan jaman, sebenernya *gaknyambung.com , huehehe.. Gimana engga.. tiap kali ke bioskop, antrian buat pelem ini sepanjang uler naga. Najis banget deh buat ngantrinya. Penasaran sih, cuman masi bisa ditahan. Apalagi banyak yg membicarakan kontroversi dari pelem ini. Ada sebagian umat non muslim yang mengatakan "Islamisasi !!". Islamisasi kaya apa sih?

Sampe semalem aku nonton. Yes, aku nonton!

Sejujurnya, aku sama sekali engga menikmati pelem ini. Sama sekali tidak. Gimana mau menikmati dan menghayatinya kalo mbak-mbak di samping aku nangis terisak-isak sambil bersuara tertahan "huhuhuhuhuu....nangih " -seolah olah ibunya baru saja meninggal dan dia dipaksa nonton bioskop- dan Eddy yang duduk disamping aku cekakak-cekikik ngetawain mbak-mbak itu. Aiiih.. bising nyesel deh engga bawa-bawa chainsaw dari rumah. Dan aku engga akan heran kalo setelah pelem habis dan lampu dinyalakan nanti, si mbak akan mati kering karena dehidrasi dan Eddy akan lepas rahangnya kerena kebanyakan ketawa.

Aku engga nangis pas nonton pelem ini. Memang sedih dan mengharukan. Pada adegan-adegan tertentu beberapa kali rasanya "Ih...-tak terlukiskan-". Apalagi pas Fahri menikahi Maria.. Kasian amat istrinya Fahri. (aku lupa, namanya Aisyah ya?).

Berbeda dari omongan orang-orang, aku sama sekali engga merasakan adanya Islamisasi di pelem tersebut. Atau, aku yang engga mengerti arti Islamisasi? Huehehe. Ntahlah. Yang ku tau, Ayat-ayat Cinta hanya mencoba untuk menjelaskan bagaimana Islam itu sebenarnya. Karena sekarang ini kalo denger Islam, orang dunia pada teriak "Teroris!", maka pelem ini menjelaskan bahwa semua agama, membawa pada sesuatu yang baik. Mengajarkan yang baik. Semua tergantung pada pribadi pemeluknya masing-masing dan imannya pada Tuhannya.

Oh ya, aku Kristen. (Engga penting banget ya?sengihnampakgigi)

Pelem ini menjelaskan tentang Islam yang mungkin selama ini oleh non-Islam tidak akan pernah dimengerti. Kok boleh mukul istri? Kok boleh poligami? Ayat-ayat Cinta memberi penjelasan bagi kita. Waktu itu aku cuman bisa berbunyi "Ooo.." sambil diiringi backing vocal tangisan si mbak.

Hanya saja tentang poligami, aku tak akan pernah bisa setuju dan bisa mengerti. Aku tak akan rela di poligami. Ku chainsaw suamiku kelak kalo dia berani begitu. sengihnampakgigi
Perempuan yang memiliki hati sebesar Aisyah pasti cuman ada 2 di dunia. Yang satunya sudah mati. Dan yang satunya lagi belom lahir.
Ah, ini cuman pendapatku. Kalo ada diantara kalian yang perempuan dan kebetulan membaca ini lalu merasa "Aku mampu kok seperti itu", ya sah-sah saja.

Dan yang pasti Fahri itu rada goblok. Pas ditanya istrinya "Sayang, malam ini kamu mau tidur dimana?" Eh..dia malah milih bobo di luar. Kenapa engga bertiga aja sekalian. Hihihi. Emang martabak campur.
Eh, emang ada martabak campur?

Whateverlah.
Pelem ini memang ok. Rada beda dengan novelnya. Buat AAC, two thumbs up deh. Hanya sayang, settingannya engga terlalu mirip Mesir. Mesir engga sekumuh itu. Dan lebih keren lagi kalo film itu dibuat berbahasa Arab kali ya. Biar sentuhannya lebih terasa. Tapi kasian artisnya. Repot sengihnampakgigi


At last..Maria mati.
Sebelum lampu bioskop dinyalakan kembali, aku mendapat pelajaran moral yang baru. Bahwa hidup, apapun keadaannya harus dijalani dengan penuh keikhlasan. Dan bahwa mencintai dan keinginan untuk memiliki tidaklah sama. Thanks, Maria. Kalimat terakhirmu sungguh berkesan.

Ku sempatkan melirik si mbak. Weleh, matanya bengkak.


5 komentar:

Anonim mengatakan...

Betul!! mending bobo be 3 di dalam pan ya! biar adil, semua senang.. wakakak

Anonim mengatakan...

q belon nonton film ini,en nggak pingin nontonnya.. dari dulu biasanya diriku nggak doyan ntn film indo,kecuali ada nirina zubir dalamnya.. ^^.. tapi lucu banget bayangin nie nonton mbil ditemani mbak-mbak yang berurai air mata :D

.: AngeL :. mengatakan...

untung air mata dari si mbak sebelah ga kyk aer mancur :D
bisa2 pulang nonton, basah kuyup kyk abis keujanan :D

Jed Revolutia mengatakan...

gue masih lom minat nonton film indo apapun judulnya...

Anonim mengatakan...

jujur aq kcewa bnget ma mas hanung,
knapa banyak yg hilang dr bagian2 asli novelnya..
pdahal aq udah berkhayal sewaktu membaca novelnya, jga menanti sekian lama kpan dibuat dlm bentuk film..
tp gmnpun aq suka kok dg. adegan tambahannya, krna akhirnya maria dpt menikmati kehidupan poligaminya dg fahri, wlopun cuma bentar...

namun aq hrz kcewa krna tokoh2 penting kyak tuan boutros (ayah maria), maadi (seorang polisi mesir), yousef (adik maria)..
jg adegan di restaurant cleopatra, adegan fahri lgi sakit, skit untuk kedua kalinya yg pada akhirnya di rumah sakit atas rujukan madaame nahed, jg ketika fahri n tmen2 se-flatnya berkunjung ke flat maria hanya untuk sekedar memberi hadiah ulang tahun buat madaame nahed n yousef..

so satu hal lgi, knapan tak ada seorang guru besar, ismail, hamdah, seorang teman satu selnya sewaktu fahri dipenjara?
knapa dia dipenjara bersama "orang setengah gila" pada adegan versi filmnya?
padahal itu pula adegan yg sangat menarik n sangat disayangkan itu diubah krna fahri diajarkan sang professor (guru besar, tmen satu selnya) untuk bersabar n ikhlas, sewaktu ia menerima surat dikeluarkan dirinya dr Al-Azhar, serta diajarkan berpikir analisis apa yg terjadi nantinya (misalnya alasan knapa ada gamal, si saksi palsu; knapa noura bersikap sekeji itu terhadap dirinya, pdahal noura sekolah di ma'had Al-Azhar)...

mungkin menurut md entertainment (konon), akan segera dibuat sinetronya..
kalo bner:
1. semoga cepet direalesenya, krna aq dah ga sbar nunggunya..
2. dibuat dong kyk vwersi novelnya n juga layar lebarnya (jng. dipotong2 gi kyk difilmnya dulu




lalu bnyak pelajaran yg qta peroleh, baik di novel maupun di filmnya,
seperti adil, ikhlas, teguh memegang prinsip, kuat dalam iman, mempunyai arah masa depan, n bnyak gi (silahkan baca novelnya sbg tambahan)...